Selasa, 16 Oktober 2007

Tips Ujian TOEFL

SETIAP kali jadwal penerimaan mahasiswa dimulai atau tawaran beasiswa studi di luar negeri dari institusi bergengsi dibuka, para calon mahasiswa di seluruh dunia berbondong-bondong mengikuti ujian bahasa Inggris TOEFL (Test of English as a Foreign Language). Itulah tes kemampuan berbahasa Inggris yang diselenggarakan bagi orang-orang yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris.
TOEFL pertama kali diselenggarakan pada tahun 1963. Hingga saat ini, TOEFL diselenggarakan di 165 negara dan puluhan juta orang telah mengikuti tes tersebut. TOEFL mempunyai kedudukan yang sangat penting karena semua perguruan tinggi di luar negeri, terutama negara-negara berbahasa Inggris, menjadikan TOEFL sebagai salah satu syarat penerimaan mahasiswa. Biaya mengikuti tes TOEFL sebesar 130 dollar Amerika.
TOEFL ada dua macam, yakni International TOEFL dan Institutional TOEFL. International TOEFL diselenggarakan oleh Kantor TOEFL di Amerika, dengan menunjuk badan-badan khusus yang tersebar di seluruh dunia. Saat ini, soal-soal International TOEFL yang diselenggarakan di ibu kota negara sudah menggunakan sistem komputer, namun di kota-kota lain masih menggunakan sistem kertas dan pensil.
Institutional TOEFL biasanya diselenggarakan perguruan tinggi atau lembaga bahasa Inggris terkemuka, dengan mengacu soal-soal dari International TOEFL. Institutional TOEFL juga masih menggunakan sistem kertas dan pensil. Walaupun soal-soalnya sama, namun hasil tes Institutional TOEFL tidak diakui secara internasional.
Sebaiknya sebelum memutuskan mengikuti International TOEFL, pastikan dulu pada pihak universitas atau pemberi beasiswa apakah mereka menerima Institutional TOEFL. Jika ya, lebih baik mengambil Institutional TOEFL karena biayanya jauh lebih murah, hanya 25 dollar Amerika. Di Indonesia, salah satu penyelenggara Institutional TOEFL adalah Aminef.
BANYAK orang menganggap soal TOEFL sangat sulit dan menjebak karena berbeda dengan soal-soal di bahasa Inggris biasa (general English). Namun walau sulit, bukan tidak mungkin mendapatkan nilai tinggi di TOEFL. Dengan persiapan yang baik dan tahu strategi mengerjakan soal-soal TOEFL, maka peluang mendapatkan nilai tinggi TOEFL sangat terbuka.
"Ujian TOEFL memang sukar. Soalnya banyak yang mengecoh. Selain itu, waktu yang tersedia sangat pendek. Dalam waktu 130 menit harus mengerjakan 140 soal dan mengerjakan esai 300 kata dalam waktu 30 menit. Untuk ujian listening, peserta ujian harus mengerahkan konsentrasi karena percakapannya sangat cepat, sering tidak jelas, dan hanya diputar satu kali," kata Danny R Cyssco, penulis buku TOEFL dan Bahasa Inggris, dalam seminar "Keys to Succes in TOEFL" yang diselenggarakan Toko Buku Gramedia, akhir Juli lalu.
Menurut Cyssco, tidak bisa ujian TOEFL dilakukan dengan hanya belajar satu malam atau satu minggu sebelum tes. Para peserta TOEFL harus mempersiapkan diri jauh-jauh hari agar bisa mendapatkan nilai tinggi.
"Sebaiknya ambillah kursus persiapan TOEFL untuk meningkatkan pemahaman bahasa Inggris. Persiapan juga bisa dilakukan dengan mempelajari buku-buku TOEFL, mencoba mengerjakan soal-soalnya, lalu mencocokkan jawabannya. Dengan sering mencoba soal-soal tersebut, peserta menjadi terbiasa dengan jebakan-jebakan yang ada di TOEFL," ujar Cyssco.
Tambahnya, "Jika sudah biasa mengerjakan, maka peserta tes tidak lagi merasa gugup dan grogi saat ujian. Sesiap apa pun seorang peserta, jika perasaan tidak tenang maka dia bisa gagal dalam ujian itu."
Tes TOEFL terdiri dari empat bagian, yakni listening (mendengarkan), structure and written expression (tata bahasa), reading (memahami bacaan), dan writing (esai). Mendengarkan terdiri 50 soal dan lamanya 35 menit. Tata bahasa mempunyai 40 soal yang harus dijawab dalam waktu 25 menit. Dan untuk mengerjakan 50 soal bacaan disediakan waktu 55 menit. Sedangkan untuk esai, setiap peserta harus membuat karangan sepanjang 300 kata dalam waktu 30 menit. Dalam menulis karangan ini, setiap peserta harus memberikan argumentasi.
Karena waktu yang disediakan sangat pendek sementara soalnya begitu banyak dan menjebak, maka diperlukan strategi dalam mengerjakannya.
Menurut Cyssco ada kiat-kiat umum yang bisa dilakukan oleh para peserta.
Pahami perintahnya dengan baik. Dari tahun ke tahun, perintah yang ada dalam soal-soal TOEFL selalu sama. Jadi hal ini bisa dipelajari sebelum mengikuti tes. Dengan begitu, tidak perlu membuang waktu untuk membaca perintah soal.
Dengarkan percakapan dengan saksama karena hanya diputar satu kali. Konsentrasilah pada soal. Jangan bicara atau melihat ke sesuatu yang lain karena bisa membuyarkan konsentrasi.
Pilihlah pertanyaan yang mudah dulu. Jangan buang waktu untuk mengerjakan soal yang sulit. Biasanya, soal-soal TOEFL bertingkat, dari mudah ke sulit. Namun untuk jawabannya, tidak ada model yang pasti. Maksudnya, setelah menjawab B empat kali, maka jawaban berikutnya pasti D.
Jangan sampai ada soal yang kosong karena sistem penilaian TOEFL bukan sistem penalti, dikurangi bila memberikan jawaban salah.
Jangan menyontek atau memberitahu teman. Jika ketahuan, maka panitia tidak segan-segan mengeluarkan peserta itu dan melarang mengerjakan tes lagi.
SELAIN ada kiat-kiat umum, tentu ada kiat khusus. Kiat khusus ini sangat berguna untuk mengerjakan soal mendengarkan dan tata bahasa.
Kiat khusus untuk soal mendengarkan. Duduklah di dekat pengeras suara, bukan di dekat radio tape. Namun jangan duduk di depannya langsung, juga jangan dekat tembok karena suara akan bergema.
Soal mendengarkan terdiri dari tiga bagian. Masing-masing bagian memiliki kiat khusus. Untuk bagian pertama, begitu mendengar percakapan, fokuslah pada pembicara ke dua. "Biasanya jawabannya ada pada pembicara ke dua," kata Cyssco. Kemudian perhatikan struktur kalimat dan ekspresi dari pembicara. Misalnya setuju, terkejut, tidak pasti, menyarankan, dan sebagainya.
Untuk bagian kedua, fokuskan pendengaran pada kalimat pertama karena ide dari percakapan tersebut ada di situ. Buatlah kesimpulan tentang situasi dan keadaan di mana percakapan itu terjadi. Misalnya kapan, di mana, dan siapa. "Tetapi jangan buat catatan karena hal itu dilarang. Jika tidak yakin tebak saja," tegas Cyssco.
Untuk bagian ketiga, bacalah dulu keempat jawaban dari masing-masing soal, lalu pilihlah jawaban yang cocok dengan percakapan.
Strategi khusus yang bisa dipakai untuk soal tata bahasa adalah memahami soal. Mulailah mengerjakan soal yang mudah, yakni nomor 1-15. Setelah itu baru nomor 16-40. Pilihlah dua jawaban yang paling mungkin, lalu pelajarilah. Jika masih tidak tahu mana jawaban yang benar, tetaplah menjawab. Jika masih ada waktu, periksalah nomor-nomor akhir karena itu yang sulit.
Satu yang harus diingat, walau nilai TOEFL penting, yang lebih penting lagi adalah pemahaman yang baik terhadap bahasa Inggris dan berani menggunakannya. (ARN/diambil dari www2.kompas.com: Minggu, 10 Agustus 2003) Read More......

Jumat, 12 Oktober 2007

Ceria Lebaran Tanah Rantau 2007

Setelah satu bulan full' berpuasa, Alhamdulillaah hari kemenangan "Idul Fitri" tiba. Gema takbir terdengar di masjid, 'langgar', mushola, TV, lapangan, di semua pelosok kampung. Meski jauh dari kampung halaman tanah kelahiran, ceria Lebaran tahun ini dapat kami rayakan bersama keluarga, teman, dan sahabat seperantauan. Saling bermaaf-maafan, berjabat tangan, melebur dosa dan khilaf, lisan dan batin menjadi obat kesedihan & kerinduan pada keluarga nan jauh di sana.

Kami sekeluarga mengucapkan SELAMAT IDUL FITRI 1428 H,
Minal Aidin Wal Faizin
Mohon Maaf Lahir Batin.
Read More......

Rabu, 10 Oktober 2007

Pentingnya Pemberian Umpan Balik dalam Proses Pembelajaran

Umpan balik mempunyai peraan yang penting, baik bagi siswa maupun bagi guru. Pengertian umpan balik dalam kajian ini adalah pemberian informasi mengenai benar atau tidaknya jawaban siswa atas soal/pertanyaan yang diberikan, disertai dengan informasi tambahan berupa penjelasan letak kesalahan atau pemberian motivasi verbal/tertulis. Melalui umpan balik ini, seorang siswa dapat mengetahui sejauh mana bahan yang telah diajarkan dapat dikuasainya. Dengan umpan balik itu pula siswa dapat mengoresi kemampuan diri sendiri, atau dengan kata lain sebagai sarana korektif terhadap kemajuan belajar siswa itu sendiri.


Sedangkan bagi guru, dengan umpan balik ia dapat mengetahui serta enilai sejauh mana materi yang diajarkannya telah dikuasai oleh siswa (Rooijakkers, 1984:23). Herman Hudoyo (1988:144) mengatakan, "Berikanlah umpan balik kepada siswa dengan cara memberikan jawaban soal kepada siswa, dapat pula ditunjukkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada saat mengoreksi tugas-tugasnya".
Pentingnya umpan balik dalam pembelajaran di kelas juga dinyatakan oleh Hopson dan Scally dalam Maryam (1994:64) yaitu, "We think feedback is essential in helping groups and group members learn more about how they operate and abaout themselves individually. We also think that feedback has to be given skillfully". Kurang lebih dapat diartikan bahwa umpan balik berguna untuk membntu siswa beljar secara berkelompok (klasikal) maupun perorangan mengenai kemampuan bagaimana mengoperasikan sesuatu dan dapat mengetahui kemampua individualnya. Sehingg dapat disimpulkan bahwa upan balik dapat melatih atau memberikan suatu keahlian atau ketrampilan.
Dengan demikian, dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan, pemberian umpan balik sangat diperlukan. Terlebih jika ditinjau dari penerapan konsep belajar tuntas (mastery learning) yang menghendaki semua siswa dapat mencapai tujuan yang dirumuskan secara benar dan maksimal, mari kita lanjutkan hal terbaik yang pernah kita lakukan untuk anak didik kita....
Referensi
  • Hudoyo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud Dikti PPLTK.
  • Maryam, Siti. 1994. Studi Komparasi Prsetasi Belajar Fisika antara yang Diberi Kokurikuler DisertaiUmpan Balik Model KCR dengan yang Disertai Umpan Balik Model KR pada Siswa SA Negeri 18 Surabaya. Surabaya: IKIP Surabaya.
  • Rooijakkers. 1984. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: PT Grafindo.
Read More......

Senin, 08 Oktober 2007

Multimedia? Belajar lagi...

Rupanya kandidat juara lomba multimedia pembelajaran oleh Pustekkom udah diumumin. Meski kaga' nyangkut, aq seneng bisa ikutan lomba semacam ini. Ini tandanya aq musti lebih giat belajar lg. Hobi ini bakal terus aq lanjutin, tekunin, dan syukur2 bisa nularin ke temen. Hobi yang aq maksud adalah bikin2 program pembelajaran multimedia sederhana bidang studi matematika SD (untuk anak2 didikq) dengan program flash and powerpoint. So... bagi temen2 q yang kebetulan punya hoby sama, ayolah bareng2 belajar...
Read More......

Liburan Lebaran 2007-ku

Tahun ini banyak yang musti aq selesaiin, tugas kantor, rumah, sosial, semuanya musti kelar dengan sebaik-baiknya. Puasa and lebaran tahun ini agak beda dengan tahun2 sebelumnya, tahun ini syarat dengan rangkaian ritual penyerta yang juga musti beres dengan baik.


Diskusi "perubahan dan perbaikan" masa depan menjadi sebuah kegiatan rutin penuh harapan aq dan teman2q meski sesekali diiringi 'ketegangan' dan kritikan yang pedas di telinga, it's ok kok' mudah2an ada manfaatnya. By the way, setiap orang pasti mengalami perubahan baik secara 'alami' ato melalui 'ekskalasi' tertentu. Secara alami, berarti menyerahkan dan mengandalkan sepenuhnya pada sistem yang telah ada sehingga memungkinkan perubahan yang relatih lama (stagnan). Melalui ekskalasi tertentu, berarti berusaha mencari formula terbaik, tercepat, dan paling bijaksana dalam menentukan dan mengarahan perubahan.


Sejenak kucoba melepas semua kepenatan dan urusan kerjaan. Di libur lebaran ini mulai lagi ku coba kumpulkan sisa tenaga dan strategi baru dalam menjalani hidupku dan keluargaku ke depan. Mencoba memikirkan apa yang mungin terjadi dan mungkin dapat kami dijalani.
Refreshing (memancing di laut) menjadi hoby favorit terbaruku, sesekali ditemani putri dan istriku tersayang. Sambil menunggu bedhug lebaran dibunyikan, sudut-sudut rumah yang kotor mulai kubersihkan. Sendau gurau dengan putri kesayanganku semakin membuat suasana hati menjadi tenang, syukurlah kenikmatan Ramadhan dan cerianya Lebaran masih bisa ku nikmati. Terima kasih Yaa Allaah atas semua karunia nikmat ini... dan pertemukanlah kembali keluarga kami dengan bulan suci Ramadhan dan Lebaran tahun depan dan tahun-tahun depan berikutnya.
Read More......

Jumat, 05 Oktober 2007

My Journey

Babat kota kecil di Lamongan-Jatim , tempat dimana sugeng suprayogi kecil dilahirkan. 10 Agustus 1978 menjadi awal sebuah perjalanan hidup yang musti ditempuhnya, telahir dari sebuah keluarga kecil dan jauh dari kemewahan. Sugeng kecil adalah anak tertua dari 3 (tiga) bersaudara, beradik laki-laki dan perempuan.


Pendidikan SD ditempuhnya di dua kota, 5 tahun pertama ditempuhnya di SDN Sukolilo 1 Kec. Tuban Kab. Tuban, sementara 1 tahun berikutnya (tepatnya di kelas 6) ia pindah ke SDN Babat 1 Kec. Babat Kab. Lamongan (tempat kelahirannya). Selanjutnya, di kota ini pula pendidikan SMP dan SMA ia selesaikan (SMPN 1 Babat dan SMAN 1 Babat).


Kondisi ekonomi pada awalnya menciutkan keinginannya untuk melanjutkan belajar ke bangku perkuliahan. Dan berkat kesabaran, usaha, dan doa, alhamdulillaah pria setinggi badan 163 cm ini berhasil menempuh kuliahnya (Pendidikan Matematika - Universitas Negeri Surabaya 'ex-IKIP Surabaya' Angkata 1997). Meski tidak "bonafit", nafas lega dapat ia hirup dan hembuskan karena 'guru' cita-cita yang ia dambakan terbentang menjemput di hadapannya.



Ia lulus pada tahun ke empat, tepatnya 2001. Dan pada tahun 2002 sampai sekarang ia mengabdikan diri pada lembaga pendidikan "Yayasan Pupuk Kaltim (YPK)" di Bontang-Kalimantan Timur. Read More......

Selasa, 18 September 2007

Walah... cuman latihan nulis kok'....

Assalamu'alaikum teman-teman yang sempet mampir di blog ini....

Kali ini aq mau bener-bener blajar nulis'. So... pastinya dalam tulisan-tulisan q ini nantinya akan banyak hal-hal yang kurang pas (namanya juga' blajarrrrr....). Yah... dari pada bengong gak ada kerjaan, mending ngisi waktu buat nulis and namtah ilmu.
Ok dech ntar kalo ada kesalahan mohon dimaklumin aja deh ya...? trims...

Wssalamu'alaikum Wr. Wb... sukses buat temen-temen semuanya' Read More......
Terima kasih atas kunjungan anda, segala tulisan yang ada di blog ini hanyalah sekedar bagian dari proses belajar saya dalam menulis...